Jumat, Februari 09, 2018

Anak dan Orang Tua

Saat engkau masih kecil, engkau bercita-cita menjadi seorang yang berbakti kepada kedua orang tua dan membahagiakan mereka. Kemudian engkau sekolah dengan biaya dari orang tua yang telah banting tulang hanya agar engkau dapat duduk di bangku sekolah dan belajar dengan rajin. Engkau pun melanjutkan sekolahmu sampai ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Selama 3 tahun berlalu engkau telah menyelesaikan kuliah mu dan membuat bangga kepada orang tua. Kemudian engkau mendapatkan pekerjaan yang membuatmu jauh dari orang tua. Orang tua pun mendukung dan engkau pun pergi untuk mengejar cita-citamu.

Setelah engkau bekerja, engkau selalu membantu orang tuamu walaupun tidak banyak sebagai tanda bakti mu kepada kedua orang tua. Pekerjaan pun engkau selesaikan dengan baik, sampai engkau kadang harus lembur dengan pekerjaanmu itu. Engkau menjadi wanita karir yang bisa sedikit membantu kedua orang tuamu, walau engkau tau engkau tak akan sanggup menggantikan semua keluh kesah dan jerih payah kedua orang tuamu.

Baru beberapa tahun bekerja, engkau telah dipinang seseorang yang telah lama mengenal mu. Suami pun mengerti dan mengijinkan engkau kembali bekerja karena memang engkau berkeinginan bekerja. Walaupun hanya mengontrak rumah kecil yang cukup untuk berdua, engkau tidak pernah mengeluh sedikit pun.

Tak lama engkau menikah, engkau dipercayakan Tuhan bahwa engkau akan menjadi seorang ibu dan seorang malaikat untuk menjaga dan merawat malaikat kecil yang Tuhan titipkan. Selama 3 bulan pun engkau menjadi ibu untuk anakmu dan menjadi istri untuk suami dirumah. Setelah itu, engkau memutuskan untuk mengejar karir dengan bekerja kembali.

Ibumu dengan sukarela menggantikanmu untuk merawat anakmu.
Ibumu dengan sukarela menggantikanmu untuk menemani anakmu.
Ibumu dengan sukarela menggantikanmu untuk mnyuapi anakmu.
Ibumu dengan sukarela menggantikanmu untuk menggantikan popok anak mu dikala ibu sedang makan.
Ibumu dengan sukarela menggantikanmu untuk mengajari anakmu cara berbicara.
Ibumu dengan sukarela menggantikanmu untuk bicara dan tersenyum.

Duhai ibu, maafkanlah anakmu ini yang dengan secara tidak sengaja tega menggantikan menjadi seorang ibu bagi anakku.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo koment... :)

love, motivation and inspiration

love is when always think someone anytime....

that will be your motivation to up and get your power...

and you will get inspiration to make you more creative and stronger...